MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Singapura Atau Sumbar, Sama Jarak Beda Harga

Singapura Atau Sumbar, Sama Jarak Beda Harga
Add Comments
Kamis, 24 Juli 2025

Perjalanan dari Candi Borobudur di Magelang berakhir sekitar pukul 14.00. Sudah cepat-cepat sampai homestay, eh, kunci dibawa Mail yang lanjut ke Masjid Jogokariyan. Walhasil, menunggu di luar dulu. Deg-deg an part kesekian. Bagaimana tidak, 2 jam lagi harus OTW stasiun tapi barang bawaan belum di packing.

Alhamdulillah, sekitar setengah jam menunggu, Mail sekeluarga pun tiba. Langsung masuk dan packing kilat. Berhubung belum makan siang, jadi diputuskan untuk kembali membeli makanan di Warung Makan Rata-Rata. Sekalian beli untuk bekal di perjalanan. 

Sekitar pukul 16.00 kami bertiga -Saya, Mail, dan Tina- pamit kepada rombongan untuk lanjut ke Jakarta. Naik kereta dari Stasiun Tugu menuju Stasiun Pasar Senen. Alhamdulillah, perjalanan kurang lebih 7 jam lancar tanpa hambatan. 

Sampai di Pasar Senen sudah lewat tengah malam. Jangan bayangkan kondisi sunyi sepi, satsiun ini tetap dipadati oleh penumpang yang baru tiba maupun akan berangkat. Meski penerbangan masih jam 5 subuh tapi kami memutuskan untuk langsung ke Bandara. 

Dari Stasiun Pasar Senen ke Bandar Udara Soekarno-Hatta, kami naik angkutan online dengan biaya  Rp.120 ribu an. Plus bayar tol 50 ribu. Karena jalan bersama Mail yang ditanggung oleh kantor jadi tol dia yang bayar. 😀

Jam 2-an, kami sampai di Bandara tepatnya Terminal 2E. Hwaaaa....happy to the max. Setelah 2 tahun tidak mendengar announcement khas Bandara, akhirnya bisa kembali mendengar suara itu. Apa cuma saya ya, yang ketagihan mendengar pengumuman-pengumuman di bandara maupun stasiun kereta? Atau mungkin karena jarang yaaa...., yang pasti saya selalu suka dengan momen seperti ini.

Masih harus menunggu sekian waktu, mari kita berusaha untuk tidur walaupun sambil duduk. Sekedar tidur-tidur ayam. Jam 3 lewat, boarding dibuka. Jalan lah kami mengikuti antrian. Berhubung di depan Mail ada cewek pakai rok pendek, jadi saya inisiatif untuk maju dan mengambil alih koper nya agar dia bisa jalan di belakangku. 

Niat hati menyelesaikan masalah, malah timbul masalah baru. Kami boarding di tempat yang berbeda. Tanpa ba bi bu, langsung saya serahkan koper yang kugeret. Dan apa yang terjadi setelahnya? 

Mail datang sambil shock karena kopernya harusnya tidak boleh masuk bagasi. Di dalamnya ada kaca praktikum. Hwaaaa... Ikutan syok dong. Sejak itu atmosfer perjalanan berubah. Mail rada bad mood karena pasti kepikiran kaca itu. So do I.

Walaupun begitu, life must go on. Kami menuju gate E3 sebagaimana yang tertera di boarding pass.  Tanpa merasa berdosa, saya masih sempat minta foto di travelator dan Mail tetap meladeni. Selanjutnya, kami ke ruang tunggu. Sekedar info, ruang tunggu di Bandara Soetta sangaaaaatttt jauh. Ya, maklum sih. Anak ekonomi cuy, bukan business class 😂.

Sembari menunggu waktu Shalat Subuh, saya kembali terpikir tentang perjalanan ini. Kalau saja hitung-hitungannya sekedar jalan-jalan, maka saya akan lebih memilih ke Singapura. Bayangkan saja, Dari Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Minangkabau nett dikisaran Rp.1.100.000. Sedangkan untuk rute internasional dengan tanggal dan waktu tempuh yang sama, dapat ke Singapura seharga 600 ribuan. Untuk harga 1 jutaan sudah bisa terbang ke Thailand. 

WOW. Sungguh kesenjangan harga yang bikin wisatawan akan berpikir 2 x jika tidak karena ada tujuan khusus di Sumatera Barat. Namun, berhubung Sumatera Barat masuk dalam wishlist ku sejak mengenal istilah cuti tahunan, jadi pas ada kesempatan langsung dieksekusi.