MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Jogja 2025

Jogja 2025
Add Comments
Selasa, 22 Juli 2025

Jogja lagiiii... Jogja lagiiiii.... 

Dari 3 kali menggunakan jatah cuti, 2 diantaranya selalu datang ke kota istimewa ini. Kota dengan 1001 kenangannya karena pernah jadi wilayah domisili Tahun 2018-2019. Alhamadulillah kali ini bertepatan dengan momen wisuda my Bro Rauf Ode Ishak. Momen penting yang nyaris terlewatkan karena satu dan lain hal.  

Cerita Jogja kali ini diawali dengan drama di kereta. Tepatnya saat sarapan. Sebagai warga negara yang wajib sarapan, jam 8 pagi, perut sudah minta jatah. Sayangnya, kami lupa menyiapkan makanan sebelum berangkat. Alhamdulillah masih tersisa 2 bungkus kambewe beras merah bekal dari kampung. 

Walhasil, 2 kambewe di potong-potong sebagai pengganjal untuk kami ber-5. Sebagai tambahan, Rauf order nasi telur crispy seharga 33 ribu. Setangkup nasi, telur crispy, dan sambal. Ya, lumayanlah dari pada kelaparan. Sebagai langkah jaga-jaga, minta tolong ke Mail dan Zia untuk masak seadanya. 

Alhamdulillah, ternyata mereka juga sudah inisiatif.  Sampai homestay sudah tersedia nasi, mie, dan telur goreng. Tanpa berpanjang lebar, kami juga bongkar sisa perbekalan dari kampung. And then, langsung gas isi kampung tengah. 

Beres makan, lanjut eksekusi pakaian kotor hasil perjalanan 2 hari di kapal. Sebenarnya mau istrahat dulu tapi berhubung 2 hari lagi mau lanjut ke Jakarta terus ke Padang, jadi yaaa.... mau tidak mau harus dilakukan. Selesai sekitar jam 1 siang. Langsung mandi, shalat, dan tidur. Tidur betulan setelah tidur-tiduran selama perjalanan.

Jam 3 sore, ibu-ibu menanyakan apakah akan keluar atau tidak? Karena sudah janji untuk menemani para suhu cari sendal, saya pun bangun walaupun jiwa mager ku masih ingin rebahan. Touch up tipis-tipis sambil koordinasi dengan babang Maxim.😃

Biar sekalian menikmati Kota Gudeg, sebagai rute awal kami putuskan untuk OTW ke jalanan paling tenar di seantero Jogja yaitu Malioboro. Sepanjang jalan, diriku jadi guide dadakan. Sampai di lokasi, tanpa menunggu lama langsung cekrek di Plang Nama Jalan Malioboro.  

Puas foto-foto lanjut menyusuri jalan hingga Plaza Malioboro. Di sini semua sibuk belanja-belanja. Bos-bos beli sepatu, Rauf beli baju. Next, cari baju buat bayi-bayi. Karena beda tujuan, rombongan sempat terpencar.  Dan akhirnya diputuskan kalau ibu-ibu bersama Mail pulang duluan. 

Sedangkan diriku dan Bu Tinces kembali ke PM dan makan ramen di Ichiban. Kenapa di Ichiban? karena berdasarkan jawaban Om Google, tempat ini sudah tersertifikasi halal. Ingat ya, kalau ke kota-kota besar walaupun masih dalam negeri, cek kehalalan nya dulu. Berhati-hati lebih baik daripada kecele.

Sebelum pulang ke homestay, mampir dulu ke Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Berhubung tempatnya lumayan jauh, kami memutuskan naik becak dengan biaya 20 ribu. Menikmati riuhnya malam Jogja. Sampai di Titik Nol,  cekrek di beberapa tempat, lalu pulang setelah ibu berkali-kali menelpon.