Sejak tahun 2024, saya sudah berencana bahwa cuti tahunan ketiga akan digunakan untuk menghadiri wisuda adik di Jogja. Qadarullah, dia-nya lulus CPNS dan mulai kerja pada Juni 2025. Tepat setelah menyelesaikan ujian Thesis pada 7 Mei 2025. Jadwal wisuda terdekat adalah 23 Juli 2025.
Mengingat pengajuan cuti tahunan bagi CPNS baru bisa dilakukan setelah 1 tahun bekerja, so pupus sudah harapan untuk bisa OTW Jogja. Ternyata eh ternyata, Alhamdulillah kantor nya Rauf memberikan izin jalan 5 hari dengan pertimbangan karena ada alasan penting.
Beres masalah izin, muncul kegalauan baru. Ibu dan bibi-bibi yang berencana ikut ke Jogja, tarik ulur keputusan karena mama tua sakit. Sehari jadi, sehari lagi tidak jadi. Di masa galau, tiket Pelni juga semakin menipis. Yang rencananya berangkat tanggal 16 Juli, batal karena tiket sold out.
Plan baru, berangkat tanggal 19 Juli dengan KM Nggapulu. Alhamdulillah, ternyata pada bulan Juli ada diskon tiket 50 % untuk periode keberangkatan 5 Juni-31 Juli 2025. Harga normal Rp.459.000 turun jadi Rp.229.500.
Berhubung harga ini lumayan terjangkau, jadi diputuskan untuk beli di tanggal 26 Juni. Kalaupun pada akhirnya tidak jadi, tidak rugi terlalu banyak. Saya pun segera mengurus per-cutian dan menyusun ittinerary. Ambil 7 hari saja dan sisa 5 harinya direncanakan untuk ikut Icha ke Makassar pada bulan September.
Surat cuti sudah di paraf oleh Pak Sek, eh dapat info kalau Mail akan berangkat ke Padang tanggal 25 Juli. What??? Ranah Minang it's my dream. Kok bisa jadwalnya bersamaan dengan waktu cutiku? Auto speechless dong, secara kan harusnya Mail berangkat sebelum wisuda.
Pengaturan waktunya Masya Allah sekali. Apakah ini pertanda Allah memberiku kesempatan ke Padang? Perjalanan ini sulit sekali untuk tidak dieksekusi karena beberapa hal:
1. Padang is my wish list sejak dari zaman kapan
2. Ada mahrom
3. Ada penginapan
4. Ada Mail yang bisa diajak rental mobil untuk jalan-jalan
5. Salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah Lembah Harau.
Ya Allah... godaan macam apa ini? Seharian berpikir panjang kali lebar, pendek kali tinggi. Dan finally, Insya Allah ikut ke Tanah Minang. Bismillah, mari kita rencanakan perjalanan ini. Biidznillah menjelajahi Tanah Para Pahlawan :
1. Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi lahir di Koto Tuo
2. Tuanku Imam Bonjol di Pasaman
3. Rahmah El Yunusiyah dan sekolah yang didirikannya
yakni Diniyyah Putri di Padang Panjang
4. Bung Hatta Di Bukittinggi. Ada Museum Rumah Kelahiran dan Menara Jam Gadang
5. Buya Hamka di Maninjau, Agam
6. Haji Agus Salim di Koto Gadang
7. Sutan Syahrir di Koto Gadang
8. Muhammad Natsir di Alahan Panjang
9. Rasuna Said, Agam. Maninjau. Wartawan perempuan
pertama
10. Rumah Kelahiran Rohana Kudus di Koto Gadang
11. Muhammad Yamin di Sawahlunto
Tanggal 13 Juli mulai cek-cek harga tiket pesawat. Dari Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Minangkabau nett dikisaran Rp.1.100.000. Iseng cek rute internasional dengan tanggal dan waktu tempuh yang sama, dapat ke Singapura seharga 600 ribuan. Sungguh kesenjangan harga yang bikin wisatawan akan berpikir 2 x jika tidak karena ada tujuan khusus di Sumatera Barat.
Tanggal 16 Juli fix beli tiket. Oh ya, ini saya beli di hari Rabu dapatnya Rp.1.100.000. Pada hari selasa masih ada yang banderol di harga Rp.1.030.000. So, jadikan pelajaran bahwa harga tiket terendah adanya di hari Selasa.
comment 0 Comment
more_vert