Setelah melewati kurang lebih 10 stasiun dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam, Alhamdulillah sampai di Stasiun Lempuyangan Yogyakrata. Sambil menunggu kedatangan angkutan online yang dipesan dan Mamang -jemputan Rauf-, ibu-ibu gaul auto cekrek lagi.
Maxim datang, kami langsung ke Rumah Tin di Gang Pasopati 411. Sampai sini disambut Mail sekeluarga. Bahagia rasanya ketemu mereka terlebih ada si cantik Asiyah Masya Allah.
Dari luar, homestay ini sudah menggambarkan bahwa empunya rumah adalah orang berada pada masanya. Yups, Rumah Tin merupakan bangunan lama yang masih tampak terawat. Untuk masuk ke dalam rumah, terlebih dahulu melewati teras mini di bagian depan yang dilengkapi meja dan kursi kayu.
Btw, saya fokus ke pagar terasnya. Potongan kayu yang sepertinya berasal dari Pohon Jati. Kalau di kampung disebuat buang kuli -sisa pengolahan Pohon Jati- yang biasanya hanya digunakan sebagai pagar kebun atau kayu bakar. Ternyata di tangan yang tepat, bisa jadi lebih bermanfaat dengan tampilan estetik. Setelah masuk ke dalam rumah, saya makin terpesona karena potongan-potongan kayu ini juga dimanfaatkan sebagai rak dinding dan tempelan cermin. Asli kereeennnn.
Secara umum, area dalam rumah super nyaman, lega, dan bersih. Kami menempati 2 kamar tidur dari 4 kamar yang tersedia. Di depan kamar tersebut, ada ruang tamu bersambung ruang tengah. Di ruang tengah ini, tersedia kursi sofa, TV, dan kipas angin.
Mail dan keluarga kecilnya menggunakan satu kamar sedangkan kami para ciwi dan ibu-ibu menggunakan satu kamar dengan double bed besar. Sangat bersih, empuk dan nyaman. Selimutnya juga baru.
Tapi, seempuk itupun, ibu dan Bibi Kahar memilih untuk istrahat di tempat tidur kayu yang terletak di depan musholla. Tempat tidur yang hanya dialasi karpet. Katanya itu lebih nyaman. Vibes warga kampung nya sangat kental sekali. 😍
Setiap kamar dilengkapi meja rias dengan cermin lebar. Ada pula gantungan di sudut kamar. Tersedia juga tempat sampah. Kamar mandi menggunakan bak dengan stok air yang tidak perlu diragukan karena berasal dari sumur di bagian belakang rumah. Lantai kamar mandi dilapisi karpet anti slip sehingga aman untuk anak-anak.
Perlengkapan dapur seperti kompor gas, rice cooker, dispenser, dll komplit dan bisa digunakan Bahkan tuan rumah mempersilahkan kami mengguankan mesin cuci. Tapi karena tidak paham caranya, kami memutuskan untuk mencuci manual.
Homestay ini juga menyediakan jemuran dan hanger dalam jumlah banyak. Benar-benar sangat nyaman dan worth it untuk harga 400 ribu/malam. Bahkan saat Mail baru bertiga mereka dipersilahkan menempati dengan hanya membayar setengah harga.
Meskipun Rumah Tin terletak di dalam gang tapi mobil bisa keluar masuk dengan lancar. Beberapa kali order angkutan online, driver nya tidak kesulitan menemukan rumah tersebut. Letaknya yang di dalam gang justru menguntungkan bagi yang ingin beristrahat tanpa gangguan hirup pikuk kendaraan.
Big Thanks untuk pengelola Rumah Tin. Bagi teman-teman pembaca yang cari hunian nyaman dan terjangkau di Kota Jogja, tempat ini bisa jadi pilihan yang sangat saya rekomendasikan.
comment 0 Comment
more_vert